Senin, 10 Oktober 2011

Menjadi mahasiswa muslim prestatif

udah lama ga berbagi inspirasi nih. Nah,kali ini saya akan berbagi kepada sobat sekalian tentang apa pandangan saya terhadap "Mahasiswa Muslim Prestatif". Beberapa saat yang lalu saya sempat diwawancara oleh Buletin Embun milik organisasi mahasiswa muslim fakultas saya tercinta, KMMTP (Keluarga Mahasiswa Muslim Teknologi Pertanian). Kali ini, saya akan share ke sobat semua hasil wawancara itu ^_^



Bismillah..

Nama               : Titisari Juwitaningtyas
Asal                 : Surakarta
Alamat             : Jalan Empu Tantular 33 Perumahan Songgolangit-Gentan-Sukoharjo
TTL                 : Surakarta, 6 Januari 1989
Jurusan            : Teknologi Industri Pertanian
Pengalaman Organisasi           :
  1. Kepala Biro Pengembangan Sumber Daya Insani- BEM FTP UGM 2008 
  2. Ketua Senat Mahasiswa FTP UGM 2009 
  3. Pengurus Wilayah Departemen Research  and Community Development Center Wilayah Jawa Tengah dan DIY – Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia-Klaster Mahasiswa (MITI-M)
Prestasi                        :
  1.  Pemenang Hibah Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan MITI-Mahasiswa 
  2. Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Agroindustri – FORCES IPB 
  3. Pemenang Hibah MITI 2011 
  4. Indonesian Delegate for JEEF Young Environmental Leadership Program in Asia 
  5. Penghargaan Fakultas Teknologi Pertanian UGM untuk Prestasi Internasional

Pandangan tentang mahasiswa muslim prestatif?
Pada awalnya, mendengar kata-kata mahasiswa muslim prestatif  bagi sebagian besar orang (termasuk saya,hehe) itu pasti berat sekali. Disamping harus menjadi seorang muslim yang taat, ia juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa di bangku kuliah dan lagi tuntutan untuk berprestasi. Waaah, beraat.... Namun, itulah tantangan zaman. Begitulah sekarang tantangan bagi setiap mahasiswa muslin. Menjadi mahasiswa muslim yang berprestasi itu bukan euphoria belaka, namun setiap dari kita saya rasa punya kewajiban untuk mewujudkannya. Bisa jadi nih, kebiasaan berprestasi dari mahasiswa muslim menjadi tren masa depan. Subhanallah... J

Seberapa penting menjadi mahasiswa muslim prestatif?
Menjadi orang yang mau punya prestasi itu sebenarnya pilihan. Jadi penting gak pentingnya juga tergantung cara masing-masing memandangnya. Kalau menurut saya, manjadi seorang mahasiswa muslim itu tidak cukup hanya dengan kesholehan atau dengan IPK tinggi saja. Namun, lebih dari itu, seorang mahasiswa muslim itu harus seimbang dunia-akhirat dan “eksis”. Eksisnya gimana? Yaitu dengan,mengasah kreativitas untuk menjadi problem solver atas masalah yang ada di masyarakat. Itu yang namanya prestasi. Selain itu, dengan menjadi mahasiswa yang prestatif, kita akan lebih mudah untuk menginspirasi dan mengajak orang pada kebaikan. So, jika ingin Islam itu maju...masyarakat sejahtera...Indonesia setara, maka mengapa tidak jika kita menjadikan berprestasi itu suatu prioritas kebaikan dalam hidup kita? J

Gimana tips n trik jadi mahasiswa muslim prestatif?
Menurut saya, istilah prestasi itu tidak ada ukuran tetapnya. Setiap orang mempunyai mimpi-mimpi hidupnya masing-masing. Jika ia berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya satu per satu itu bisa disebut prestasi. Sebagai contoh, apa prestasi kita di dunia organisasi? Bisa saja prestasi atas kerja kita disana yaitu dengan menjadi ketua organisasi tersebut, berkontribusi besar bagi kemajuannya, dll. Atau contoh lain, seseorang yang menjadikan lulus 3,5 tahun dengan IPK tinggi itu sudah cukup prestasi baginya. Dan ada pula yang punya target macam-macam selama kuliahnya seperti punya IPK tinggi, menjadi pengurus inti organisasi, menang lomba sana-sini bahkan melanglang buana ke luar negeri. Semua itu bisa jika kita yakin dan diimbangi usaha dan pengorbanan yang ikhlas. Kalo tips-tipsnya, saya mengutip aja ya pesan dari orang yang selalu menginspirasi saya, Sandiaga Salahuddin Uno. Beliau pernah bilang, jika ingin sukses ada 4 kuncinya :
1.      Kerja keras
Sudah jadi tantangan dari awal, bahwa kalau kita ingin jadi mahasiswa muslim prestatif, kita harus kerja keras. Rezeki kita sudah diatur sama Allah, jadi yang perlu kita lakukan adalah ikhtiar untuk menjemputnya. Ambil kesempatan dan jawab semua tantangan, alias ga males-malesan J
2.      Kerja cerdas
Cerdas mengatur waktu dan prioritas. Buat manajemen yang baik antara kuliah, organisasi, dan kapan mau ambil kesempatan berkompetisi. Manfaatkan semua arus informasi yang ada, banyak banget lomba-lomba baik nasional maupun internasional jika kita mau mencarinya. Kalau suka tentang conference, juga banyak banget...all over the world. Bisa-bisa jalan-jalan gratis ke luar negeri J
3.      Kerja tuntas
Finish what you start! Tetapkan visimu, prestasi apa yang ingin dikejar. Dan yang perlu dilakukan hanyalah, tuntaskan sampai targetmu tercapai.
4.      Kerja ikhlas
Inilah yang seharusnya membedakan mahasiswa muslim berprestasi, dengan yang lain. Kerjakan semua ikhtiar kita itu untuk ikhlas ibadah kepada Allah. Jadi, kalau berhasil itu dapat menambah keimanan kita dan kalaupun gagal ga akan ada ruginya J

Pesan buat maba dalam menghadapi kehidupan baru di kampus.
Buat adek-adek semua, kehidupan kampus ini sungguh sangatlah berharga. Ambil semua pelajaran dari dosen dan keberhasilan kakak-kakak sebelum kalian. Cari pergaulan yang positif, dekatilah orang sholih dan gali terus potensi diri. Jangan ragu untuk gabung organisasi, karena dengan itu kedewasaan kita akan terasah.
Poin utama yang ingin saya sampaikan disini, sesungguhnya berprestasi itu bukan tujuan tapi sarana. Sarana untuk dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat. Yakin deh, kalau idealisme kita sudah terbangun dari awal, insya allah di dunia kerja dan bermasyarakat ke depan akan sangat bermanfaat. Open your eyes, open your mind, and open your heart! Selamat menginvestasikan diri untuk dunia dan akhirat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar