Selasa, 29 Maret 2011

Warung Makan Halal #1


sobat....segala apa yang masuk ke dalam tubuh kita menjadi seberapa baik atau buruknya diri kita. Jika yang masuk baik maka yang keluar juga baik. Jika yang keluar baik maka menghasilkan sesuatu yang lain yang baik pula. Itulah yang dinamakan barokah...

salah satunya adalah mengontrol makanan yang  masuk ke dalam tubuh kita. Yup...so pasti dijaga kehalalannya! Nih,saya punya satu referensi tempat makan enak yang sudah bersertifikat HALAL MUI. Gak jauh2 dari dekat kita kok, dekat kampus UAD Umbulharjo. Apalagi buat yang penggemar chinese food (aq bangeeeet...hahaha)! Neh....aq liatin fotonya :

di warung ini ada berbagai macam makanan tempat aslinya yoko dan pai su chen....hehe,,seperti cap cay...lo mie...ifu mie...mie goreng...mie rebus....kwetiau....dengan isi ayam, cumi, dan udang...hoho.
 
(capcay seafood)
Tentang hargaa...yaa,,ada harga ada rupa... yang penting perut kita terjaga (dari kehalalan dan kelaparan,haha). Sip?? Selamat mencoba....

jangan lupa...bismillah =)

Jumat, 25 Maret 2011

Muslim Ranger: Senja Kami di Pulau Cemeti

Muslim Ranger: Senja Kami di Pulau Cemeti: "Februari di sebuah kota bernama Yogyakarta yang menyimpan ratusan juta makna..... 3 orang sahabat yang sedang menjalani drama kehidupan ^_..."

Senja Kami di Pulau Cemeti



Februari di sebuah kota bernama Yogyakarta yang menyimpan ratusan juta makna.....
3 orang sahabat yang sedang menjalani drama kehidupan ^_^

Sebuah perjalanan kehidupan yang sangat penuh dengan berbagai kejutan. Siapa sangka bahwa Ia memberikan kasih sayangnya kepada kami dengan bingkisan kecil bernama persahabatan. Tak banyak orang yang bersyukur atas satu nikmat-Nya yang luar biasa ini. Orang-orang yang nantinya akan menghiasi hari-harimu dengan cerita suka dan dukanya. Membuatmu merasa berharga hidup di dunia karena setiap detiknya adalah perjalanan hati yang luar biasa.


*120211
Untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa pastinya membutuhkan sebuah usaha yang tidak biasa-biasa saja. Hari itu, kami mempersiapkan segala sesuatunya in every details. Untuk sebuah kejutan kecil pada bulan Februari tanggal 13. Semua sudah terbayang dalam benak kami "arsitek 13 Februari"....kejutan apa yang akan kami berikan, bagaimana suasana yang akan terbangun, tipuan-tipuan kecil apa yang akan kami buat.... Everything is on details! Tahukah mengapa? Karena ada "cinta" di antara kita... apa yang biasa kita sebut dengan persahabatan dan lebih dalam maknanya yaitu ukhuwah ^_^
Sebuah energi yang luar biasa...

(Tapi bagaimana jadinya jika rancangan proyek luar biasa itu harus berada di luar perkiraan kami?? Jawabannya ada di hari berikutnya...hehehe). Beginilah sejenak percakapan bau2 kegagalan proyek itu :
....sms masuk bersamaan,di telefon genggamku dan telefon genggamnya : Beb,sory bsk aq ga bs ikutan jalan2
yang baca sms : WHAT??? (berpandangan...speechless...pengen marah tp gmn...akhirnya loncat2 aja,yang penting mengekspresikan "kekesalan"...hhhuuuh)
reschedule??? huhuhu....no problem,,but we were too tired
soo...yaudah,,mutung...entah 13 Februari itu akan berjalan seperti apa


*130211
Hari itu tiba, 13 Februari 2011. Hari yang di calender HP-ku sudah berwarna biru yang menandakan "appoinment". Tapi...it was not doing so well. Oke,arsitek 13 Februari kembali bertemu....reschedule!


Sore harinya...
Arsitek 13 Februari yang semula sudah mempersiapkan rancangan ini luar biasa untuknya, ternyata Allah memberikannya lebih luar biasa. Subhanallah...
Kita ber-3 akhirnya kumpul juga dan sepakat...Goes to Tamansari! Dan apakah kau tau bahwa, kami bukan ber-3 karena ada seekor merpati putih lugu yang berada dalam sangkar rotan yang dengan gembiranya (sambil meronta-ronta) kami bawa bermotor ke tengah kota.


Sesampainya Jalan Malioboro....
Brum...brum...brumm...jalanan malioboro yang sangat amat padat merayap-rayap hingga kau sama sekali tak dapat berkejap,,clingak-clinguk...selisik punya selisik, ternyata di dpn sana sedang menghadang Si Komo versi Mandarin berleak-leok dgn indahnya. Maklum, Imlek!!

We were trapped in almost an hour!!
....dan tiba-tiba,,blub..blub...blubblub...pet! Motor yang kami berdua tumpangi sudah kering kerontang. Arsitek 13 Februari yang 1 sudah hilang ditelan jalanan si komo mandarin. Jadilah di tengah jalan yang brutal itu, kami turun sambil membawa Justin Beibong (merpati putih lugu yang meronta-ronta) hanya untuk mencari seplastik es bensin untuk motor kami. Semua mata tertuju padanya... dan bertanya "Kok merpatinya cuma 1 mbak?? trus...mau diapain merpatinya?? berapa mbak harganya??"
Aaaarrggghh....what an asshamed! >.<

akhirnyaaa....
si motor mau nyala juga... pertanyaan terakhir dari seorang anak kecil di sebelah motor kami "Siapa nama merpatinya mbak??" dalam hatiku : Justin Beibong dek! Hahahaha....

Oke,,perjalanan lanjutkan kembali...
Sampailah kami senja di Tamansari secara spesial di Pulau Cemeti...

*huft...suasananya mendukung banget,romantic! haha
Oke....percakapan penuh persahabatan kami mulai
kami bertiga duduk saling berhadapan. Satu per satu kami sampaikan kata-kata tulus dari hati. Seberat apapun masalah yang menimpamu, sahabat sejatimu akan selalu berada di sampingmu. Sepahit apapun pil yang harus kau telan, kami akan selalu menjadi madu yang manis untukmu. Segelap apa jalan yang akan kau tempuh nantinya pastikan bahwa kita selalu bersama dengan sinar mata yang selalu menyala menerangi gelapnya dunia. Badai itu pasti berlalu jika kita punya keyakinan bersama, ada Allah di hati kita

intinya : you see...i feel sad when u re sad, i feel glad when u re glad...(Barry Manillow) you are not alone (Michael Jackson), i'll be there for you (The Rembrandts), for our friendship forever! With a piece of a really beautiful red rose for her...
*what a really romantic we are... crying :'(


harapan itu selalu ada, kami tuliskan hanya untuk-Nya. Surat kepada Allah.
"oke....justin beibong, saatnya kau bekerja. Sampaikan surat harapan kami ini kepada pencipta kita semua, Allah subhana wa ta'ala"

Senja kami yang penuh makna ini hanya untuk persahabatan luar biasa ini...diiringi kepakan sayap merpati putih itu yang membawa doa dan harapan kami. Adzan maghrib pun berkumandang, menentramkan hati-hati kami. Terima kasih ya Rabb...atas nikmat kasih sayang-Mu ini. Sebuah harta yang tak dapat dibeli dan ditukar dengan apapun selain hanya syurga-Mu kelak. Amiin.....


"...dan yang mempersatukan hati mereka orang2 mukmin,walopun engkau membelanjakan seluruh harta di muka Bumi sekali2 tdk dapat mempersatukan hati mereka. Allah lah yang mempersatukan hati mereka,sesungguhnya Allah Maha Gagah lagi Maha Bijaksana"

Blue Ranger: BERKARYA MELALUI RISET DAN COMMUNITY DEVELOPMENT D...

Blue Ranger: BERKARYA MELALUI RISET DAN COMMUNITY DEVELOPMENT D...: "Isu mengenai pembangunan nasional selalu menjadi kajian strategis dalam setiap perbincangan-perbincangan ilmiah baik itu di kalangan peja..."

Blue Ranger: Ketika Semangat Itu Dipertanyakan

Blue Ranger: Ketika Semangat Itu Dipertanyakan: "Wahai pemuda, apa visi hidupmu? Wahai para serdadu perubahan, apa yang kau bawa untuk buah tangan penerusmu? Wahai sang pemangku peradaban,..."

Kamis, 24 Maret 2011

Ketika Semangat Itu Dipertanyakan


Wahai pemuda, apa visi hidupmu? Wahai para serdadu perubahan, apa yang kau bawa untuk buah tangan penerusmu? Wahai sang pemangku peradaban, apa yang ingin kau perbuat pada sejarah hidup manusia? Saudaraku, apakah pertanyaan itu masih menggelisahkanmu? Beruntunglah jika engkau masih terpilih karena tergelitik dengan pertanyaan itu…

                Sebuah bangsa yang besar ini sedang sakit, Saudara. Ia menggeliat, meronta, berteriak meminta tolong kepada kita, para pemuda. Namun sayangnya, apakah pemuda kita masih berpikir idealis layaknya para pemuda pendiri bangsa ini kala itu? Mereka mempunyai kemampuan untuk hidup layak dan sejahtera bahkan bersama keluarganya, namun apa yang mereka pikirkan ketika mereka memilih untuk berjuang serta meninggalkan segala kenyamanan dan kemewahan hidupnya? Merekalah pahlawan yang menjelma dalam diri pemuda bernama Soekarno, Hatta, Syahrir, Soedirman, Natsir, Tan Malaka dan masih banyak lagi. Yang mereka pikirkan adalah kemerdekaan bangsa ini, dimana mereka menginginkan kesejahteraan bukan hanya milik mereka saja namun seluruh rakyat Indonesia.
                Setiap zaman mempunyai tantangan dan karakteristiknya masing-masing. Begitupun dengan zaman ini. Dimana tantangan para pemuda bukan lagi para penjajah fisik namun para penjajah moral. Saudaraku, kawan pemuda…keberadaan kita di kampus ini adalah sebuah bukti nyata bahwa hanya orang-orang terpilihlah yang mampu mengenyam pendidikan tinggi. Intelegensia muda Indonesia banyak jumlahnya, namun intelektualitanya mungkin hanya separuh bahkan kurang. Perlu diketahui bahwa jumlah orang cerdas di Indonesia dari jutaan manusia Indonesia adalah sebanding dengan keseluruhan jumlah siswa di Malaysia. Bangsa ini adalah bangsa yang besar kawan. Butuh banyak aktor untuk membangunnya menjadi sebuah bangsa yang terhormat dan dipandang oleh dunia. Lalu kita mempertanyakan, siapa sajakah aktor itu? Apakah hanya pemerintah? Ataukah militer? Atau para penguasa bisnis? Ya,semua benar namun masih kurang. Tambahannnya adalah kita semua rakyat Indonesia, khususnya para pemuda. Bahwa menurut amanat undang-undang bahwa janji, bukan hanya cita-cita, bangsa Indonesia adalah perlindungan, pensejahteraan, pencerdasan, dan partisipasi dalam ketertiban dan perdamaian dunia. Yup, partisipasi dari semua aktor  dalam setiap lapisan masyarakat. Lalu sudah berbuat apa kita, pemuda?
                Kami mengajak Saudara kembali menjadi pemuda (berapapun umur Saudara). Dengan ciri khasnya : idealis, semangat, selalu ingin tahu (menuntut ilmu), objektif, dan berpikiran terbuka. Kawan, marilah kita menjadi pribadi-pribadi yang bernilai, pribadi yang menginspirasi, pribadi yang mandiri, pribadi yang konstruktif, pribadi yang bervisi, serta pribadi jelmaan-jelmaan para pahlawan selanjutnya. Bukan pribadi yang pragmatis, pribadi yang fanatis, pribadi yang individualis, pribadi yang terlindas sejarah, dan pribadi-pribadi lain yang destruktif terhadap pembangunan lingkungan sekitarnya.
               

BERKARYA MELALUI RISET DAN COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN MENUJU PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA


Isu mengenai pembangunan nasional selalu menjadi kajian strategis dalam setiap perbincangan-perbincangan ilmiah baik itu di kalangan pejabat negara, pengamat politik, budayawan, dan tentunya di kalangan masyarakat kampus termasuk mahasiswa. Pembangunan  nasional ini selalu menjadi kajian yang sangat menarik karena kaitannya dengan visi, misi, serta arahan kebijakan nasional yang mengaitkan rakyat sebagai subjeknya. Sebuah harapan yang sangat realistis jika pembangunan yang dibangun semenjak masa Soeharto hingga sekarang menjadi sebuah pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Harapan tersebut muncul karena sampai sekarang kita melihat adanya beberapa ketidaksesuaian mata rantai pembangunan dari masa kepemimpinan satu ke masa kepemimpinan yang lain. Arahan objektifnya pun terkadang kurang jelas. Sungguh ironis melihat kenyataan bahwa masih banyaknya ketimpangan dan kesenjangan sosial di tengah maraknya pembangunan megapolitan di berbagai daerah. Salah satu isu yang sangat mengkhawatirkan dalam pembangunan yang kita laksanakan saat ini adalah mengenai isu-isu lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (environmental issues and social welfare).
            Selama ini pembangunan diartikan hanya sebatas pada sektor ekonomi riil. Dengan mengesampingkan beberapa aspek pembangunan yang lain seperti pembangunan lingkungan, kualitas hidup masyarakat, keseimbangan sosial, dan lain-lain. Mungkin perlu kita tengok lagi sejarah bangsa kita yang cukup menjadikan banyak pelajaran untuk konsep pembangunan nasional kita ke depan. Menurut data yang diperoleh dari Prioritas Nasional bangsa Indonesia, 2 tahun semenjak dideklarasikannya  reformasi negeri ini, perekonomian Indonesia mengalami goncangan yang sangat hebat. Pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi di atas 13%, nilai tukar rupiah jatuh bebas, inflasi mencapai 70%, utang negara melebihi 100% dari pendapatan domestik bruto. Aspek perekonomian tersebut mengguncang hampir seluruh aspek fundamental yang ada di negeri ini. Tatanan polotik berubah drastis, konflik sosial yang berakhir dengan peristiwa berdarah, terjadi amandemen konstitusi, dan lain-lain. Proses transisi yang signifikan dan tiba-tiba tersebut yang mengakibatkan terjadinya pergolakan sosial-kemasyarakatan yang sangat fundamental. Banyak cerita tentang reformasi yang karenanya kita hidup seperti sekarang. Namun memang sejatinya sejarah menjadi pelajaran atas kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.
            Berdasar pada pengalaman sejarah bangsa Indonesia dan beberapa negara di dunia, terjadi perubahan pemikiran dalam artian adanya pergeseran cara pandang (paradigm shifting) terhadap arti pembangunan. Pembangunan selama ini diartikan sebagai bertambahnya infrastruktur fisik dengan mengesampingkan perkembangan aspek non-fisik seperti pendidikan, kesehatan, kesempatan hidup, pemerataan, dan lain-lain yang berhubungan dengan masyarakat.  Hal tersebut bergeser menjadi pemahaman bahwa pembangunan pada zaman sekarang diarahkan pada orientasi pembangunan berkelanjutan atau sering disebut dalam bahasa asing dengan sustainable development.
            Istilah pembangunan berkelanjutan banyak didefinisikan oleh beberapa konstitusi di dunia. Seperti dikutip dari Brundtland Commission, pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai kemampuan untuk menjadikan pembangunan bersifat berkelanjutan, untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut dapat mempertemukan kebutuhan pada saat ini tanpa mengesampingkan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan menurut konsep yang dibangun, pembangunan berkelanjutan selalu menimbulkan pembatasan bukan pembatasan absolute namun pembatasan yang timbul dikarenakan adanya teknologi masa kini dan organisasi sosial yang bergerak pada sumber daya alam dan juga karena adanya kemampuan biosfer (lingkungan) dalam menyerap dampak dari kegiatan manusia. Dari 2 deskripsi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang mementingkan adanya kemampuan lingkungan untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan manusia pada masa kini dan yang akan datang. Maka dari itu, lingkungan menjadi perhatian utama dalam prioritas pembangunan berkelanjutan.
            Untuk meweujudkan hal tersebut, maka dibutuhkan sebuah daya dukung yang kuat dari berbagai aspek. 2 aspek daya dukung yang menjadi perhatian saat ini adalah riset dan community development. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dunia riset adalah dunia yang dipenuhi oleh orang-orang yang gemar berpikir ilmiah atau dalam hal ini kita persempit dalam lingkup pendidikan tinggi. Sedangkan community development (kita persingkat menjadi comdev) dapat dilakukan oleh siapa saja dengan subjek utamanya adalah masyarakat. Kedua hal ini dapat menjadi sebuah kesatuan daya dukung pembangunan berkelanjutan jika dapat berjalan secara sinergis.
            Dunia kampus adalah dunia nalar berpikir ilmiah. Di dalamnya terhimpun banyak sekali kreativitas ilmiah yang ditelurkan oleh anak bangsa melalui riset-riset yang dilakukan. Pada umumnya memang, riset dilakukan hanya sebatas sebagai syarat dalam menyempurnakan sebuah jenjang akademik pendidikan tinggi sehingga visi jangka panjang dari riset yang seperti itu memang belum dapat dicapai. Sedangkan comdev yang kebanyakan berjalan saat ini memang belum sepenuhnya dapat sustain. Hal tersebut bisa saja dikarenakan oleh ketidaksesuaian diseminasi teknologi yang dilakukan, kurangnya pelibatan masyarakat secara utuh (community empowerment), atau bahkan karena kurangnya daya dukung pemangku pemerintahan daerah yang bersangkutan. Mengutip pernyataan Adawiah Hasan (Kepala Bidang Diseminasi Iptek Industri Kecil Menengah, KRT), hal yang paling penting adalah bagaimana teknologi memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Dengan penguasaan sains dan teknologi, maka pertumbuhan teknologi tidak lagi hanya tergantung pada sumberdaya alam, sehingga akan menghindari eksploitasi atau pengurasan sumberdaya alam.  Selain itu, sains dan teknologi dapat menghasilkan inovasi teknologi yang ramah lingkungan, karena sesungguhnya konsep pembangunan berkelanjutan memiliki dua dimensi yaitu dimensi waktu dan dimensi interaksi sistem ekonomi dan sumberdaya alam dan lingkungan. Di sinilah pekerjaan rumah kita, bagaimana menemukan pola hubungan antara riset dengan “glamoritas” daya nalar ilmiahnya dan comdev dengan berbagai macam potensi dan kearifan lokalnya. Riset dan comdev dapat berjalan sinergis dengan cara :
1.      Riset-riset yang dilakukan di pendidikan tinggi harus visioner dalam artian riset yang dilakukan memang seharusnya berdasarkan atas fenomena realitas masyarakat karena pada akhirnya penikmat hasil riset tersebut adalah masyarakat. Analisis sosial harus dilakukan secara cermat serta peran dari guru-guru besar diperlukan untuk mengarahkan agar riset tersebut dapat diterima dan diaplikasikan minimal sebagai referensi oleh masyarakat.
2.      Diseminasi teknologi dari hasil riset tersebut harus matang. Disesuaikan dengan kondisi sosiologis daerah, dapat dijangkau secara ekonomi, dan dapat diaplikasikan secara mudah oleh masyarakat.
3.      Teknologi yang dihasilkan oleh riset seharusnya berorientasi pada lingkungan. Hal tersebut mendukung adanya pembangunan berkelanjutan dimana salah satu syaratnya adalah dengan adanya pemeliharaan lingkungan setelah adanya penerapan teknologi tersebut.
4.      Comdev selalu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat sehingga menghasilkan kemampuan hidup mandiri dan sejahtera. Di sini jelas adanya peran riset namun yang menjadi perhatian adalah terkait dengan pengembangannya. Pendampingan aplikasi riset tersebut harus terus dilakukan sampai benar masyarakat mandiri dan mampu mensejahterakan dirinya sendiri.
5.      Adanya jejaring yang kuat antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat. Jejaring tersebut berguna untuk menumbuhkan rasa trust (percaya) masyarakat kepada teknologi baru yang lebih baik sehingga membentuk karakter masyarakat yang berwawasan dan terbuka terhadap teknologi.
Setiap pembangunan dalam suatu negara selalu bertujuan untuk meningkatkan kualitas  masyarakatnya. Maka dari itu, pembangunan berkelanjutan diharapkan dapat menjadi sebuah rangkaian mata rantai yang tersusun secara berkesinambungan hingga menghasilkan kualitas kehidupan masyarakat yang meningkat dari segala aspeknya. Peningkatan pembangunan tersebut menentukan aspek daya saing suatu negara terhadap negara lain di dunia. Dalam kurun waktu dari 2004-2009 Indonesia telah mampu memenuhi capaian nasional bahkan hal tersebut juga diakui oleh negara-negara maju di dunia yang tergabung dalam OECD (Organization of Economic and Cooperation Development) sehingga menghasilkan bergabungnya Indonesia dalam kelompok “enhanced engagement countries” atau negara yang makin ditingkatkan keterlibatannya dengan negara-negara maju bersama Cina, India, Brazil, dan Afrika Selatan. Beberapa capaian dari pembangunan yang dinilai berhasil antara kurun waktu 5 tahun terakhir tersebut antara lain :
1.      Meningkatnya kualitas keamanan nasional. Hal itu terbukti dengan semakin kondusifnya keadaan pada daerah-daerah konflik seperti Maluku, Naggroe Aceh Darussalam, dan Papua. Selain itu iklim investasi juga semakin berkembang, hal itu menunjukkan adanya kepercayaan public dunia yang semakin meningkat pada kondisi keamanan negara Indonesia.
2.      Indonesia telah mampu menyelenggarakan 3 kali pemilu legislatif setelah digulirkannya reformasi dan menjadikan demokrasi sebagai jalan hidup bangsa ini. Bahkan pada tahun 2004 adalah kali pertama bangsa Indonesia memilih presidennya secara langsung, diikuti pada tahun 2005 dengan adanya pemilukada. Pesta demokrasi itu terlaksana dengan demokratis, adil, dan jujur.
3.      Kebebasan sipil menunjukkan perkembangan yang cukup baik ditandai dengan semakin baiknya jaminan terhadap masyarakat untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat.
Beberapa capaian tersebut hanyalah sebagian dari beberapa aspek kemajuan pembangunan Indonesia yang ditilik dari pelaksanaan amanat UUD 1945. Kemudian, jika kita berbicara tentang pembangunan dan daya saing suatu bangsa maka kita akan berbicara tentang pelakunya. Siapakah sebenarnya pelaku utama dari pembangunan? Pelaku dari pembangunan tidak lain adalah masyarakat, masyarakat dalam usia produktif yang di dalamnya termasuk pemuda. Menurut UU No.40 tahun 2009, yang dikatakan pemuda adalah seseorang yang berusia 16 tahun sampai 30 tahun. Di sini, pemuda merupakan sumber daya strategis yang menentukan daya saing bangsa karena kita berbicara mengenai kehidupan internasional. Mengutip dari bab Pendahuluan pada Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 193/ M/ Kp/ IV/ 2010 Tentang Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tahun 2010-2014, bahwa daya saing Indonesia menurut data Institute for Management Development tahun 2009 berada pada posisi 42 dari 56 negara. Meningkat 9 poin dari tahun sebelumnya. Akan tetapi peningkatan tersebut baru bersumber pada kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, dan efisiensi bisnis sedangkan infrastruktur yang di dalamnya mencakup infrastruktur sains dan infrastruktur teknologi mengalami penurunan. Sedangkan dari data World Economic Forum, daya saing Indonesia berada di posisi 54 dari 133 negara.
Di sinilah peran pemuda sangat dibutuhkan. Pemuda dapat diakui eksistensinya dalam masyarakat internasional (international society) jika ia memberikan sebuah karya terbaik bagi bangsanya. Pemuda dengan karakternya yang inovatif, dinamis, idealis, kritis, dan futuristik seharusnya mampu menjawab tantangan global dan bersaing dengan negara lain di dunia. Peran strategis pemuda dalam mengembangkan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa antara lain sangat jelas tercantum dalam pasal 17 Undang-undang No.40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Pasal tersebut berbunyi :
1.      Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan :
a.       Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan;
b.      Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental dan spiritual; dan/ atau
c.       Meningkatkan kesadaran hukum
2.      Peran aktif pemuda sebagai control sosial diwujudkan dengan :
a.       Memperkuat wawasan kebangsaan;
b.      Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawan, hak, dan kewajiban sebagai warga negara;
c.       Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan oenegakan hukum;
d.      Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik;
e.       Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik; dan/atau;
f.       Memberikan kemudahan akses informasi
3.      Peran aktif pemuda sebaga agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan :
a.       Pendidikan politik dan demokratisasi
b.      Sumberdaya ekonomi
c.       Kepedulian terhadap masyarakat
d.      Ilmu pengetahuan dan teknologi
e.       Olahraga, seni, dan budaya
f.       Kepedulian terhadap lingkungan hidup
g.      Pendidikan kewirausahaan; dan/atau
h.      Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda

Sebuah bukti yang nyata bahwa negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah tidak menjamin kemakmuran bangsa tersebut. Namun dengan ilmu pengetahuan yang maju serta didukung oleh keluhuran budaya dan pekerti maka kemakmuran bangsa dapat diwujudkan. Itulah peran pemuda, membudayakan ilmu pengetahuan dengan kearifan budaya Indonesia dan ketimuran.