Selasa, 28 Februari 2012

Singapura Lagi : Perjalanan Memperkenalkan Gunung Kidul dan Indonesia


Setelah 6 bulan lamanya tidak bertemu, akhirnya semua partisipan JEEF YELP 2011 dipanggil lagi ke Singapura. Kali ini kami mempunyai misi untuk mempresentasikan hasil project kami (untuk para grantees) serta exhibition untuk semua peserta. Kesempatan yang tak mungkin saya sia-sia kan. Di tengah hiruk-pikuknya persiapan wisuda saya, saya harus mengejar semua target dan penugasan untuk pertemuan di Singapura yang ke-2 ini. Online tiap hari sampai jam 2 malam menjadi rutinitas saya 2 minggu tersebut. Siang pontang-panting cari syarat-syarat buat wisuda, malamnya melek sampe jam 2 pagi itu. Yah,inilah sebuah pengalaman baru pula. Karena kami terpisah oleh negara, maka kami melakukan conferrence untuk meeting via facebook (lagi-lagi saya katakan, facebook sangat berarti bagi saya…hehe). Kami melaksanakan tugas yang namanya Task Force. Tugas pada tim kami adalah Networking. Bagaimana membangun jaringan dari alumni YELP kepada dunia luar. Sungguh bukan tugas yang mudah. Kami diharuskan meng-update web…mengumpulkan data-data di dalamnya…dan kami belajar arti tanggung jawab. Well, alhamdulillah semua penugasan berhasil kami selesaikan. Kalau kata teman saya ini disebut CRAM! Just do what u gotta do in a very last minute! Hahahha…


Berangkat ke Singapura lagi…
Enaknya 2 kali terbang ke sana gratis, Subhanallah. Barangsiapa yang berdagang dengan Allah maka dagang itulah yang paling menguntungkannya. Kali ini dengan kondisi badan yang agak flu. Karena itulah, saya mengalami sakit kepala yang luar biasa tiap kali pesawat akan landing. Subhanallah, saya kali itu benar-benar pasrah sama Allah. Istighfar…takbir…shalawat…talmid…tahmid…semua sudah terucap. 2 kali landing yang sangat amat luar biasa. Tapi untungnya, gendang telinga saya masih bisa selamat (sampai saat ini). Sesampainya di Singapura, saya gak lagi ndeso seperti di awal pertama kali kesana. Tapi, tiap kali menginjak Changi Airport saya selalu terkagum olehnya. Betapa pintar manusia-manusia Singapura ini J. Mereka mampu merealisasikan sebuah bandara yang dimana Anda mungkin tidak dapat menyadari kali itu Anda sedang di mall atau ya memang Anda sedang di bandara. Ya,mereka mampu membangun sebuah bangunan ultramodern, bandara terbaik di dunia, Changi International Airport. Penjemputan kali ini kami bertemu dengan seorang baru. Gabriel namanya. Mahasiswa dari NTU yang kali ini juga ikut serta sebagai panitia. Sangat friendly, ganteng, cool, keliatan pinter..hmm J. Namun kali ini, tak ada lagi Chrystler! Hahaha… Tapi okelah,,yang penting kita sampai di Bencoolen Hotel. Hotel yang akan kami tempati  sampai 4 hari ke depan ini. Hari pertama kami sampai di Singapura untuk yang kedua kalinya ini merupakan hari yang benar-benar kami nantikan selama 6 bulan ini. Bertemu dengan teman-teman...reunian dengan orang yang 6 bulan lalu baru saja kami kenal. Namun, pertemuan kali itu luar biasa. Rasa rindu itu ternyata sangat besar dan kami saling berpelukan melepas rindu itu... Selepas itu, kami makan malam di restoran yang juga adalah restoran pertama saat pertemuan Agustus silam, McKenzie Restaurant. Malam itu, kami habiskan dengan mempersiapkan presentasi untuk keesokan harinya.

Keesokan harinya, masing-masing grantee mempresentasikan hasil projectnya. Begitupun kami,Task Force. Dalam perjalanan kerja ini, kami kehilangan kapten tim. Saw Yan Naing. Hm…he was lost. Sepertinya dia mengalami perubahan prioritas hidup, sehingga tak dapat lagi bersama kami di YELP. 1 hari ini juga sangat luar biasa. Workshop all day long. Pemateri yang keren-keren. Satu orang yang memukau kami adalah Mr.Dorji San, CEO dari Carbon apa gitu. Sebuah perusahaan yang luar biasa. Menolong pemerintah dan industri untuk menanggulangi emisi karbon yang dihasilkan karena aktivitasnya. Mr.Dorji San mengubah paradigma kami. Selama ini, yang kita tahu…aktivis lingkungan hanya melakukan aktivitas suka rela sehingga membuat aktivitas ini layaknya part time saja. Namun, he told that nature gives us everything. And we should not be a parttimer to be with it. So, kenapa anda tak menjadikan aktivitas itu juga menghasilkan uang dan menjadikannya pekerjaan utama bagi anda? Great! Extremely, he changed our mind! Luar biasa Mr.San…
Setelah workshop yang kami lalui 1 hari full, saatnya istirahat. No hang out. Karena keesokan harinya kami akan melalui sebuah hari yang luar biasa lagi. 
....continued ke "Dr. Vivian Balakrishnan dan Night Safari Zoo"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar